Penyesalan ...

Halo habib, akhirnya kita ketemu lagi yah, setelah sekian lama, aku tidak menjenggukmu. Setelah sekain lama aku tidak menulisimu sama sekali. Sudah cukup lama yah ... emmm ,yah sepertinya aku mengingatmu ketika aku mendapatkan sebuah kejadian yang benar benar dahsyat. Yah dahsyat .. baik itu titik balik hidupku, titik balik yang mengguncang kesadaranku, titik yang menguak kesadaranku akan noda noda borok borok perjalanan hidup yang kulalui. Menginsafkan akan kekotoran kekotoran duniawi, kebobrokan kejatuhan nilai moralku. Dan pada saat itu aku benar -benar menyadari aku adalah hamba biasa, lemah, lemah sangat lemah. Dan aku selalu memohon kepada Allah agar Dia selalu menjagaku, menjagaku untuk selalu tetap lurus di JalanNya. Amin.

Pada saat itulah aku mengingatmu.. karena aku perlu teman Habib. Tapi jangan salah sangka bib, ada Allah tempat ku mengadu ... ada Allah, yah Dia selalu menemaniku. Walau terkadangg aku tidak selalu ingat bahwa Dia selalu menemaniku. hikkss... Aku manusia, aku suka lupa. Ah begitu bodohnya aku.

Nah , wahana lain aku menuangkan luahan hatiku adalah salah satunya dirimu habib...

perputaran hidup ini akan mengalami naik turunnya keimanan. Dan memang kusadari, sayangnya dan jeleknya, kenaikan imanku tidak terlalu menanjak dan tidak terlalu tinggi dibandingkan kejatuhan imanku yang amat sangat jatuh dan ... naudzubillah mindzalik.

Ada suatu hadits dari Baginda Muhammad Rasulullah SAW, pada waktu manusia masih berada dalam rahim, malaikat datang dan mencatatkan empat perkara yaitu rezeki, kematian, amalnya, ..waduh satu lagi lupa. Ada orang yang dalam hidupnya selalu mengerjakan amalan amalan syurga tapi catatan takdir mendahuluinya menjelang ajalnya dia mengerjakan amalan neraka akhirnya dia masuk neraka. Atau sebaliknya ada orang yang hidupnya banyak mengerjakan amalan amalan neraka, tapi catatan takdir mendahuluinya, di akhir hidupnya dia mengerjakan amalan syurga akhirnya dia masuk syurga. kalau redaksinya salah saya mohon maaf. Tapi begitulah intinya... ada takdir. Manusia benar benar lemah ...

Tapi maksudku lemah dalam artian sebagai seorang hamba Allah.

manusia harus tetap tegar menjalani hidup ini. Ga hanya pasrah pada kelemahan itu. Manusia harus berusaha. Dan Allah memberikan potensi-potensi pada setiap manusia agar dimanfaatkan dan bisa bermanfaat bagi dirinya maupun bagi lingkungannya.

Itulah sedikit pembukaan dariku bib, kini aku mau bercerita kejadian apakah yang kuanggap dahsyat itu ?

Ada satu yang aku kenali pada diriku bib. Aku itu sensitif dan nggak mau mengecewakan orang lain dan aku takut di cap jelek di mata orang. Eh itu mah tiga yah . Dan kalau ada orang yang kecewa karena aku, akan sangat mendalam aku menyesali dan mengingatnya. Dan juga bila ada yang mengecap dengan mengatakan bahwa aku itu "sesuatu yang jelek", maka itu akan sangat dalam, dalam aku memikirkannya, dalam aku merenunginya, dalam aku menyesalinya, dalam aku meratapinya, tidak sakit sih tapi akan sangat menggoncang hatiku, hati ini merintih, hati ini menangis, meratap, mengadu, bertanya-tanya. Mengapa ini terjadi ?

Tapi mungkin inilah perlunya ke ikhlasan untuk menerima kritik, keikhlasan menerima masukan dari orang lain. Dan memang ku akui .. aku mungkin "sesuatu yang jelek" itu.. ahhh ... hinanya aku. Padahal aku tidak menginginkannya.. tapi kenyataan nya memang aku begitu.. bodohnya aku... jelas aku sadar, mengapa selama ini banyak yang mungkin tersakiti, ter rugikan olehku ...yah jelas , karena kejelekanku itu... Astaghfirullah... mengapa ini terjadi ? Aku tidak ingin.. ya Allah aku tidak ingin ...

karena keegoisanku, ya pasti ke egoisanku, kesombonganku, ketidak pedulianku, kekanak-kanakanku.... ah ...aku benci diriku. Aku ingin menjadi sesuatu yang baru ? tapi apakah mungkin ? tidak.. tidak aku tidak bisa menjadi sesuatu yang baru.. aku adalah diriku. Tapi insyaAllah aku bisa menjadi aku yang baru bukan sesuatu yang baru. harus .. dan aku yang baru tentu lebih baik dari aku yang dulu.
Aku yang baru adalah aku dengan perbaikan bukan aku menjadi sesuatu.

ya Allah bantu aku .. bantu aku..

Yah kejadiannya kemarin, tepatnya kemarin. Saat aku berbincang dengan pemimpin di kantorku, dan aku menceritakan kepadanya tentang kebimbanganku memilih tempat kerja. Dan aku bingung memilih yang mana, tempat dia atau di luar (ada tawaran kerja dari luar). Aku berpikir mungkin dengan terbuka aku bisa mendapatkan masukan yang bagus. Namun apa yang terjadi, dia memberikan sebuah pertanyaan yang jawabanku di anggapnya adalah sebuah "kebohongan" diriku dan aku seorang yang "individualis dan suka memanfaatkan orang lain". Yah itulah ... dan kuakui mungkin itu jawaban yang salah bagi orang kebanyakan. Astaghfirullah ... tapi aku benar benar ingat kalau saat itu aku tidak sedang ingin berbohong, tapi dia mengatakan bahwa aku "pembohong". Nah... itu benar benar mendalam .. mendalam. Dan memang kutanyakan kepada orang lain, jawaban yang kuberikan tidak tepat dan mencerminkan aku "tidak dewasa". Yah aku tidak dewasa.

I Got it ... aku tidak dewasa... aku terlalu polos .. dan aku bangga dengan kepolosan itu, tapi aku tidak menyadari dengan kesombonganku dan kebangganku akan kepolosan itu, menyebabkan aku merugikan banyak orang. Astaghfirullah .. dan memang aku tidak dewasa.. karena itu pula aku menjadi individualis, hanya memikirkan diri sendiri dan tidak memikirkan orang lain..

aahh banyak orang telah dirugikan olehku... dan selanjutnya ...what i must to do ... aku harus menebus ini semua.. Ya Allah bantu aku ...

inilah penyesalanku .. inilah penyesalanku .. di titik ini aku bertekad membuat aku menjadi dewasa, aku ingin bermanfaat bagi orang banyak. bukan untukku seorang...aku yang baru... mungkin aku harus berterimakasih kepada pemimpin kantorku yah telah membuka pikiranku.

sebenarnya aku menyadari sejak dulu, mungkin kejadian ini salah satu cara Allah untuk mengingatkanku serta menyadarkan dan ga hanya sadar tapi juga beraksi.

akibatnya bib, dia mengatakan sebaiknya aku keluar dari kantor ini coz i am liar ... tapi jadi aneh kan bib, memang aku awalnya ada rencana mau keluar dari kantor ini, tapi dengan kejadian ini aku yang menjadi dikeluarkan bukan aku yang mengeluarkan diri.. hihi. Dan yang kusesali lagi, kayaknya keluarnya enggak terlalu baik dan mengenakkan. Dan mungkin mengecewakan orang lain. Eh tapi apa benar ada yang kecewa yah ...

yah inilah risiko sebuah keputusan, bisa mulus, bisa nggak. hikmah dari sebuah hijrah... Wallahualam ..

ah andai diri ini tidak enggan dan malu, ingin kusampaikan kata "maaf" kepada semua orang yang telah kurugikan dan kusakiti... maafkan aku ..maafkan aku ...