Malam ke 27 Ramadhan ...

Kira-kira jam 11.00-an Malam, kala itu. Aku baru saja dari warnet tempat aku menjadi operatornya. Hari itu giliran aku jaga. Tapi karena, malamnya di ajak Kang Roni i'tikaf di Pusdai, aku minta lukman gantiin jam 10. cuma akhinya selesai jam 11. tapi, untung saja Lukman mau gantiin lho, jadi agak lega deh. Terimakasih man .. !

aku sudah sampe dalam masjid Pusdai. hmm,mataku liar mencari dimana posisi Kang Roni. masih dengan keragu-raguan. Tak kutemukan. akhirnya aku mengambil suatu tempat agak jauh di belakang. Sambil menenangkan diri, aku baca quran dan sholat. dan berdo'a.

tapi hatiku terusik, aku harus menemukan Kang Roni, dia menungguku. Mataku mencari kedepan. Ah ,mataku .. mataku sudah tidak bisa lihat jauh lagi. aku tidak bisa melihat benda yang jauh. Hanya terlihat berbayang2, aku nyaris tidak mengenali objek2 di depanku. Akhirnya kubangkit ,mencoba mencari ke depan .. akhirnya kudapatkan Kang Roni dengan tarbawi ditangannya .. Allah, kau pertemukan kami jua. Syukurku. Kusalamin dan kucium tangannya.

Seperti hari sebelumnya, kami saling bercerita. Tapi seperti biasa, Kang Roni lebih banyak bercerita, dan aku lebih banyak mendengarnya. Maklum, urusan cerita2 aku kurang jago. Malam berlalu saja. Dilewati dengan cerita-cerita penuh makna dan hikmah.

Di tengah percakapan kami, seorang bapak2 meminta izin meminjam pena. Lalu duduk di dekat kami yang sedang bercakap2. Tidak mencurigakan. Kami terus bercakap2.

Akhirnya tiba saat berdiskusi tentang sholat witir, bapak itu tiba-tiba ikutan nimbrung. Dan memberi banyak penjelasan, aku dan kang roni hanya diam, tanpa banyak komentar (bahkan seolah tak bisa memotong nya ). Penjelasannya pun tidak pada soal yang kami bahas. Malah ke ilmu2 yang kami belum ketahui sebelumnya. Akhirnya kami banyak bertanya kebeliau, yang akhirnya kami kenali sebagai Mas Harry. Tentang nasyid dll. Beruntung kami kedatangan beliau. Beliau memberi ilmu yang berarti. Malah, Kang Roni sempet menyangka dia adalah Malaikat yang didatangkan pada kami. ??? Amiin.. Wallahualam. Dia datang begitu saja. Ini malam ke 27 ?? Lailatul Qadar???? Wallahualam.

Walaupun akhirnya, memang bukan yang seperti Kang Roni pikirkan. Aku tetap terharu, daku betul2 terharu. Allah lah jua yang mempertemukan kami ke Mas Hari yang memberi pengetahuannya kepada kami. Subhanallah. Jam menunjukkan jam 3, yg kulihat di jam tangan kang roni saat mas heri itu berlalu dari hadapan kami.

Lalu kami bersiap-siap untuk sahur. Ke Kantin, ternyata nasinya sudah habis. Terpaksa kami mencari tempat lain. Nasi goreng, jadi pilihan. Aku pesan nasi setengah porsi. Aku lagi mual kerana maag. Jadi nggak nafsu makan. Dan walaupun udah pesan setengah, masih susah untuk kuhabiskan.

Tapi Kang Roni selalu menggodaku, dengan mengatakan bahwa nasi itu adalah nasi lailatul qadar. Ihihi, aku cuek aja. Tapi aneh tiba tiba .. kok ada sesuatu hawa yg membuatku harus menghabiskan nasi itu dan habis !!. Aneh kataku ...

Rasanya malam itu begitu indah menurutku ...

Tapi ... kini aku sendiri lagi , di depan monitor, kesepian ... aku resah

aku ingat ayah
aku ingat ibu
aku ingat adik2 (yg mengirimku sms "Kami Rindu") ...
aku ingat ......

Allah ... lembutkan hati hambamu ini yang sudah terlalu keras
Allah ... hidupkan hati hambamu ini ...
Allah.. biarrkan . cahayamu tembus ke dalam hatiku ini ... Amiin .

0 comments: